Ma’arif NU, Bondowoso - Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam berbasis Aswaja yang diselenggarakan oleh Muslimat NU di Pondok Pesantren Darunnajah Sekarputih, Bondowoso, berlangsung khidmat dan penuh antusias pada pagi hari, pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan PW Muslimat NU Jawa Timur, Ketua Muslimat NU Bondowoso, Ketua LP Ma’arif NU Bondowoso, serta anggota legislatif terkait. Para peserta yang terdiri dari pendidik dan kader Muslimat NU mengikuti rangkaian acara dengan penuh semangat dalam upaya memperkuat praktik pembelajaran yang selaras dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah.
Kehadiran Kadisdik Bondowoso, Taufan Resstuanto, S.Pd., M.Si., yang membuka kegiatan secara resmi, memberikan makna tersendiri bagi seluruh peserta. Dalam sambutannya, ia menegaskan dukungannya terhadap penguatan implementasi Pembelajaran Mendalam sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan daerah. Taufan menilai, integrasi nilai Aswaja dalam proses pembelajaran merupakan langkah strategis untuk memperkuat karakter peserta didik sekaligus menjaga identitas keislaman yang moderat dan berkeadaban.
Ketua LP Ma’arif NU Bondowoso, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., turut hadir dan mendapat perhatian melalui perannya dalam rangkaian acara. Selain menunjukkan kehadiran simbolis sebagai pemimpin lembaga pendidikan di bawah naungan Nahdlatul Ulama, beliau juga dipercaya untuk memimpin pembacaan doa pembuka. Kehadirannya mempertegas komitmen Ma’arif NU dalam mendorong penguatan pembelajaran yang sejalan dengan nilai-nilai Aswaja dan tuntutan Kurikulum Merdeka, terutama terkait pengembangan kompetensi berpikir kritis dan pembentukan karakter pelajar Pancasila.
Dalam kesempatan tersebut, Sofyan Sauri mengapresiasi inisiatif Muslimat NU Bondowoso yang telah menghadirkan forum pelatihan yang relevan bagi para pendidik. Menurutnya, Pembelajaran Mendalam hanya dapat terwujud melalui kolaborasi berkelanjutan antar-lembaga yang memiliki visi yang sama terhadap kemajuan pendidikan. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara penguatan materi akademik dan nilai-nilai keagamaan sebagai fondasi pembentukan perilaku dan identitas peserta didik.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar