Inspiratif sekali yang dilakukan SMK
NU Tenggarang dalam rangka memperingati tragedi gerbong maut. Hari ini (23/11)
beretepatan dengan 74 tahun peristiwa gerbong maut terjadi, sekolah yang
terkenal dengan jargon gratis sampai lulus, gratis 4 stell seragam, dan gratis
asrama tersebut mengadakan upacara bendera di halaman sekolahnya. Tidak hanya
itu, setelah upacara selesai dilaksanakan, setiap guru yang mempunyai jadwal
mengajar jam pertama wajib menceritakan sejarah gerbong maut dan memimpin doa
untuk para pahlawan gerbong maut.
Kepala SMK NU Tenggarang Werdhy Ayu RK
menyampaikan bahwa peringatan tragedi gerbong maut di sekolahnya berdasarkan
Nota Dinas Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Bondowoso untuk
pengibaran bendera satu tiang penuh.
“Iya, tidak hanya itu, kami melakukan kegiatan
ngaji sejarah gerbong maut dan doa leluhur pahlawan gerbong maut pada jam
pertama, dan guru yang memimpin” ujar Werdhy.
Seperti diketahui, peristiwa Gerbong
Maut merupakan kejahatan pembunuhan manusia di luar batas peri kemanusian, yang
tidak saja menyisakan luka yang begitu
mendalam bagi keluarga pahlawan gerbong maut, akan tetapi bagi masyarakat
Bondowoso dan seluruh rakyat Indonesia. Tragedi kejahatan kemanusian yang
dilakukan Belanda tersebut terjadi pada tanggal 23 November 1947 di kabupaten
Bondowoso.
Sementara itu, guru sejarah Indonesia
SMK NU Tenggarang Ryan Priandi menambahkan bahwa kegiatan ngaji sejarah gerbong
maut dan kiriman doa leluhur pahlawan gerbong maut dilakukan untuk memberikan
penanaman nilai-nilai pendidikan karakter siswa dari sejarah lokal Bondowoso.
“Generasi milenial harus mendalami
betul apa itu sejarah gerbong maut, nilai-nilai karakter apa yang bisa diambil
dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari” tegas Ryan.
Suses selalu SMK NU Tenggarang
BalasHapus